Perencanaan Campuran Untuk Perkerasan Jalan

Lapisan aspal yang baik harus memenuhi 4 syarat yaitu stabilitas, durabilitas, fleksibilitas dan tahanan geser. Dengan demikian harus direncanakan campuran yang meliputi gradasi dan kadar aspal sehingga dapat dihasilkan lapis perkerasan yang memenuhi 4 persyaratan tersebut yaitu :

  • Kadar aspal cukup memberikan kelenturan
  • Stabilitas cukup memberikan kemampuan memikul beban sehingga tak terjadi deformasi yang merusak
  • Dapat memberikan kemudahan kerja sehingga tak terjadi segregasi
  • Dapat menghasilkan campuran yang sesuai dengan persyaratan lapis perkerasan yang direncanakan

Gradasi

Terdapat beberapa gradasi yaitu

  • Gradasi baik dengan susunan gradasi rapat (dense graded)
  • Gradasi baik dengan susunan terbuka (open graded)
  • Gradasi senjang / celah / gap graded. Biasanya digunakan pada tipe campuran HRA

Marshall Test

Pemeriksaan dengan marshall test dimaksudkan untuk menentukan ketahanan / stabilitas terhadap kelelahan plastis / flow dari campuran aspal dan agregat. Kelelahan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran yang terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01″

Alat marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi proving ring dengan kapasitas 2500 kg dan arloji pengukur untuk mengukur stabilitas campuran dan kelelahan. Persiapan benda uji sampai pemeriksaan dengan alat marshall diperoleh data sbb :

  1. Kadar aspal dinyatakan dengan bilangan sampai satu desimal
  2. Berat volume (t/m³)
  3. Stabilitas dinyatakan dalam bilangan bulat
  4. Kelelahan
  5. VIM, indikator dan durabilitas dinyatakan sampai satu desimal
  6. VMA, indikator dari durabilitas dinyatakan dalam bilangan bulat
  7. Marshall quetiont, indikator kelenturan yang potensial terhadap retak
  8. Penyerapan aspal, persen terhadap campuran sehingga diketahui kadar aspal efektif
  9. Tebal film aspal (mm), indikator durabilitas
  10. Kadar aspal efektif, dinyatakan sampai satu desimal


Kadar Aspal Optimum

Karena fungsinya yaitu sebagai perekat dan pengisi, maka jumlah aspal yang digunakan dalam campuran harus tepat atau optimum. Salah satu cara yang dipakai adalah metoda asphalt institute, yang didasarkan kepada hasil dari marshall test. Sehingga kondisi aspal optimum yang ditentukan adalah kadar aspal dalam menahan beban hingga terjadi kelelahan plastis. Selain itu sebelumnya juga telah dihitung prosentase rongga dalam campuran maupun pada agregat karena hal tersebut juga diperhitungkan dalam menentukan KAO. Sebagai ilustrasi penentuan KAO pada suatu campuran sebagai berikut :

Kadar Aspal Optimum
kadar aspal optimum

sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/perencanaan-campuran-untuk-perkerasan-jalan
Previous
Next Post »