Pengolahan Beton

Agregat Halus

Pengolahan beton adalah proses pembuatan beton yang meliputi pencampuran atau pengadukan bahan, pengangkutan adukan beton, penuangan adukan beton, pemadatan adukan beton, perataan permukaan, perawatan beton.

Pencampuran atau Pengadukan bahan

Merupakan proses pencampuran bahan-bahan dasar beton dengan perbandingan tertentu yang terdiri dari semen dan air (pasta), agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil).

Agregat Halus (Pasir)
Agregat Halus (Pasir)
Agregat Kasar
Agregat Kasar
Semen
Semen
Gamping / Mild
Gamping / Mild
Pengadukan Dengan Tangan
Pengadukan Dengan Tangan
Pengadukan Dengan Mesin
Pengadukan Dengan Mesin

Pengangkutan adukan beton

  1. Adukan beton harus segera diangkut ke tempat penuangan sebelum semen berhidrasi (bereaksi dengan air)
  2. Selama pengangkutan dijaga supaya tidak terjadi segregasi
  3. Alat pengangkut adukan misalnya : ember, gerobak dorong, truk aduk beton, ban berjalan, pompa.
  4. Bila jarak cukup jauh dilakukan dengan truk aduk beton (truk molen)
  5. Pengangkutan dengan pompa bila tempat penuangan cukup tinggi
  6. Pengangkutan dengan crane sering digunakan pada gedung bertingkat banyak
Pengangkutan Adukan Beton Dengan Pompa
Pengangkutan Adukan Beton Dengan Pompa

Penuangan adukan beton

  1. Setelah penuangan beton harus segera dipadatkan sebelum semen dan air bereaksi.
  2. Permukaan cetakan diolesi dengan minyak
  3. Adukan dituang terus menerus
  4. Selama penuangan posisi cetakan dijaga agar tidak berubah
  5. Tinggi jatuh tidak lebih dari 1 meter, agar tidak segregasi
  6. Pengecoran tidak dilakukan pada waktu turun hujan
  7. Beton dijaga supaya tidak diinjak
Pengecoran Plat Lantai
Pengecoran Plat Lantai
Pengecoran Kolom
Pengecoran Kolom

Pemadatan adukan beton

Pemadatan dilakukan supaya rongga / pori dalam beton sesedikit mungkin

1. Pemadatan manual dilakukan dengan tongkat baja/kayu

2. Sebaiknya tebal pemadatan tidak lebih dari 15 cm

3. Pemadatan dilakukan sampai tampak lapisan pasta dipermukaan beton

4. Pemadatan yang terlalu lama mengakibatkan beton kurang padat

5. Pemadatan dengan mesin dilakukan dengan vibrator. Ada dua jenis vibrator yaitu :

  • Vibrator internal
  • üVibrator external
Pemadatan Saat Pengecoran Sloof
Pemadatan Saat Pengecoran Sloof
Pemadatan Saat Pengecoran Kolom
Pemadatan Saat Pengecoran Kolom

Perataan adukan beton

Perataan adukan beton setelah dipadatkan dilakukan supaya bentuk permukaan beton sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Alat perata yang dipakai cetok dan papan perata.

Perawatan beton

Perawatan beton supaya proses hidrasi semen (reaksi semen dan air) berlangsung dengan sempurna, caranya yaitu dengan menjaga agar permukaan beton segar selalu lembab sampai proses hidrasi cukup sempurna (kira kira 28 hari)

Bila tidak dijaga pada kondisi lembab maka terjadi penguapan air dari permukaan beton segar sehingga air dalam beton mengalir keluar dan beton kekurangan air untuk hidrasi, sehingga dapat terjadi retak retak pada permukaan beton.

Bila beton berukuran kecil (silinder beton, genteng beton) maka perawatan dengan cara :

  • Menaruh dalam ruang lembab
  • Menaruh di atas genangan air
  • Menaruh di dalam air

Bila beton berukuran besar (kolom, balok, plat lantai) maka perawatan dengan cara :

  • Menyelimuti dengan karung basah
  • Menggenangi permukaan dengan air
  • Menyirami permukaan beton terus menerus
Perawatan Kolom
Perawatan Kolom
Silinder Beton
Silinder Beton

sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-beton/pengolahan-beton

Previous
Next Post »