Sistem Penyaluran Air Buangan

Sistem Penyaluran Air Buangan
1

Sistem Pembuangan dan Ven antara lain

  1. Dasar-dasar Sistem Pembuangan
  2. Perangkap dan Penangkap
  3. Pembuangan Tak Langsung, Pembuangan Khusus
  4. Ukuran Pipa Pembuangan
  5. Bak Penampung dan Pompa Pembuangan
  6. Dasar-dasar Sistem Ven
  7. Penentuan Ukuran Pipa Ven

Dasar-dasar Sistem Pembuangan

  1. Jenis air buangan
  2. Klasifikasi sistem pembuangan air
  3. Sistem pembuangan air
  4. Bagian-bagian sistem pembuangan
  5. Kemiringan pipa dan dan kecepatan aliran
  6. Lubang pembersih dan bak kontrol

Air buangan

Air buangan atau air limbah adalah semua cairan yang dibuang baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan, maupun yang mengandung sisa-sisa proses dari industri. (Soufyan, 1984)

Jenis air buangan

  1. Air kotor (black water) : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing lainnya.
  2. Air bekas (grey water) : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb.
  3. Air hujan : dari atap, halaman, dsb.
  4. Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun atau bahan-bahan berbahaya.

sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/utilitas-gedung/sistem-penyaluran-air-buangan

Teknologi Memanen Air Hujan

Teknologi Memanen Air Hujan
DSCN2547
Dr. Ing. Ir. Agus Maryono

Istilah panen pada umumnya digunakan dalam dunia pertanian, seperti memanen padi, memanen karet, memanen kelapa sawit, dan lain sebagainya. Namun Dosen Magister Sistem Teknik (MST) UGM, Dr. Ing. Ir. Agus Maryono mampu menciptakan teknologi untuk memanen air hujan menggunakan tangki penampungan. Dengan teknologi ini, air yang berlimpah di saat musim hujan ditampung dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mencuci, mandi, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Namun tidak bisa digunakan untuk air minum. Jika dikembangkan secara massal, teknologi panen hujan bisa menjadi solusi untuk mengatasi banjir sekaligus menghemat pemakaian air tanah.

Jika dilihat, alat pemanen air hujan yang dipasang di kantor MST UGM terlihat sederhana. Tangki plastik berkapasitas 1050 liter dihubungkan ke talang menggunakan pipa PVC yang hampir sama dengan Penampungan Air Hujan (PAH) yang ada di Gunungkidul. Perbedaannya adalah penampungan air tidak menggunakan bak melainkan tangki tertutup dan dilengkapi dengan saringan. Saringan pertama berfungsi untuk menyaring daun-daun yang terbawa air dari talang. Saringan kedua menggunakan bola plastik yang berfungsi untuk menyaring debu dan lumpur yang terbawa oleh air.

Terbukti, air yang dihasilkan sangat jernih. Agar tidak mudah ditumbuhi oleh lumut, bagian luar tangki dicat dengan warna abu-abu. Hal ini bertujuan agar sinar matahari tidak mudah untuk menembus lapisan tangki yang terbuat dari plastik, sehingga dapat menghambat pertumbuhan lumut di dalam tangki. Menurut Dr. Ing. Ir. Agus Maryono, air hasil tampungan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun untuk keperluan air minum harus dibawa ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji laboratorium. Air hujan tidak mengandung bakteri E coli. Tapi dari sisi kandungan mineral, kualitas air sumur lebih baik karena air hujan tidak mengandung mineral. Oleh karena itu untuk daerah yang tidak banyak kandungan mineralnya tidak disarankan menggunakan air hujan untuk konsumsi sehari-hari. Untuk daerah kota Yogyakara, kandungan mineral cukup banyak sehingga bisa digunakan untuk konsumsi.

Pemanen air hujan dapat digunakan untuk mengatasi kekeringan dan banjir. Jika air hujan dikumpulkan semua, banjir lokal bisa ditunda. Bayangkan kalau tiap rumah mempunyai penampungan air hujan, maka run off nya menjadi kecil sekali, “kata Pak Agus. Untuk setiap 100 meter persegi atap, bisa dibuat penampungan dengan kapasitas 2 hingga 10 meter kubik. Jika dalam 1 minggu terjadi 2 hingga 3 kali hujan dengan durasi hujan selama 1,5 jam, maka tangki bisa terisi penuh. Hanya saja pemanfaatan air hujan masih terkendala mind set yang berkembang di masyarakat bahwa penggunaan air hujan dianggap kuno

Contoh perhitungan kebutuhan air :

1.      Perhitungan debit air hujan yang bisa ditangkap

Misal luas atap (A) = 100 m²

Intensitas hujan rata-rata (I) = 25 mm/jam = 0,025 m/jam

Run off (α) = 0,9

Koefisien distribusi hujan (β) = 1

Maka didapatkan debit (Q) = α . β . I . A

= 0,9 . 1 . 0,025 . 100

= 2,25 m³

Jika diasumsikan dalam sehari terjadi hujan selama 1,5 jam dan 2 kali dalam seminggu, maka debit air hujan yang dapat ditampung adalah Q total = 2,25 . 1,5 . 2 = 6,75 m³

2.      Perhitungan kebutuhan air rumah tangga dalam 1 minggu

Asumsi kebutuhan sehari-hari:

–        Mandi 15×2 = 30 liter

–        Wudhu 5×5 = 25 liter

–        Minum = 8 liter

–        Cuci baju = 20 liter

–        Cuci piring = 5 liter

–        Dll = 37 liter

Sehingga total = 125 liter/hari

Jika diasumsikan jumlah anggota keluarga 5 orang maka kebutuhan air dalam 1 minggu adalah 125 . 5 . 7 = 4375 liter

4,375 m³

Sehingga air hujan yang bisa ditangkap oleh teknologi ini bisa memenuhi kebutuhan air dalam 1 rumah dengan 5 anggota keluarga untuk 1 minggu.

Kotak Penyaring Daun/Sampah
Pipa Penyaring Debu dan Lumpur
Tampak Depan
Pipa Penyaring Untuk Air Minum
Tampak Depan
sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/rekayasa-sumber-daya-air/teknologi-memanen-air-hujan

Setting Macro Security Pada Aplikasi Gnome MS Excel 2007

Setting Macro Security Pada Aplikasi Gnome MS Excel 2007

Setting Macro Security Pada Aplikasi Gnome MS Excel 2007 1

Pada postingan Aplikasi Gnome PM Untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi, ilmu teknik sipil sudah membagikan aplikasi spreadsheet untuk mengelola proyek konstruksi. Namun aplikasi tersebut dibuat untuk dijalankan dalam Microsoft Excel 2003. Banyak pengunjung ilmu teknik sipil yang bertanya apakah aplikasi tersebut bisa dijalankan pada Microsoft Excel 2007? Jawabnya ya bisa namun dalam setting macro security berbeda dengan setting pada Microsoft Excel 2003.

Pada postingan kali ini, ilmu teknik sipil akan sedikit membagikan cara setting macro security pada Microsoft Excel 2007.

1. Tahap pertama buka aplikasi Gnome lalu masukkan password.

Masukkan password
Masukkan Password

2. Jika belum dilakukan setting macro security maka akan keluar peringatan seperti gambar dibawah ini

Peringatan Error

3. Langkah selanjutnya adalah masuk ke menu office button lalu klik pada excel options (perhatikan kotak warna merah)

Klik excel options

4. Lalu check list pada “Show Developer Tab in The Ribbon”, lalu klik ok

5. Setelah itu arahkan cursor ke Developer (Kotak warna merah) lalu klik Macro Security (kotak warna biru)

6. Lalu klik enable (kotak warna merah), lalu klik ok

7. Langkah selanjutnya adalah close spreadsheet lalu buka kembali. Setting selesai dan aplikasi sudah bisa digunakan.

Tutorial Tekla

Tutorial Tekla
Tekla Structures

Tekla Struktur merupakan sebuah software yang memungkinkan kita membuat suatu desain atau model yang sangat constructable struktural 3D terlepas dari materi atau kompleksitas struktural. Model Tekla dapat digunakan untuk membuat seluruh bangunan dari desain konseptual untuk fabrikasi, ereksi dan manajemen konstruksi.

Struktur Tekla adalah salah satu produk yang tersedia dalam konfigurasi yang berbeda dan lingkungan lokal yang menyediakan set khusus dari fungsi yang sesuai dengan segmen dan budaya khusus untuk kebutuhan industri konstruksi.

Pada dasarnya pengerjaan pada TEKLA struckture meliputi 2 hal yaitu

  • Modeling(proses pembuatan suatu project di dalan 3 dimensi)
  • Drawing(proses persiapan,atau peapihan gambar dari 3D menjadi 2D yang siap di print out)

Fungsi pemodelan (modeling) memungkinkan pengguna untuk,

  1. Melihat model tekla (semua material dan profil)
  2. Membuat dan memodifikasi grid
  3. Membuat pengelasan
  4. Penambahan beban untuk model
  5. Membuat rebar concreat
  6. Membuat assemblies dari steel parts
  7. Membuat cast units dari concrete parts
  8. Membuat levels dari assembly hierarchy
  9. Membuat detail (steel and concrete) connections
  10. Membuat automatic preset connections to multiple parts
  11. Membuat erection sequences
  12. Melihat informasi model 4D (jadwal simulasi)
  13. Pilih dan mengelola jadwal tahap pembangunan
  14. Pemberian marking secara otomatis

Output yang di peroleh,

  1. Create cast-in-place concrete reinforcement drawings with bending schedules
  2. Customize drawing title blocks and reports
  3. Create general arrangement drawings (plan, section, erection)
  4. Create single-part and assembly drawings (steel)
  5. Create cast-unit drawings (precast concrete)
  6. Print and plot drawings and reports
  7. Create reports (assembly lists, part lists)
  8. Create reinforcement reports (bending schedules, weights, amounts)
sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/software-teknik-sipil-2/tutorial-tekla

Aplikasi Gnome PM Untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi

Aplikasi Gnome PM Untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi
119

Gnome PM, kepanjangan dari Gnome Project Manager, merupakan suatu aplikasi spreadsheet (MS-Excel) untuk membantu kontraktor kecil dalam mengelola proyek konstruksinya. Gnome PM memberikan layanan perencanaan, pemutahiran data kemajuan, pelaporan, serta pengendalian proyek konstruksi, dari segi waktu dan biaya.

Gnome sendiri artinya kurcaci, makhluk kerdil yang lembut dan baik hati, suka menolong meskipun bentuk fisiknya terbatas. Nama ini diambil dengan mengingat aplikasi ini ditujukan kepada kontraktor dengan klasifikasi kecil, yang secara jumlah sangat besar, namun biasa dianggap kerdil dalam kinerjanya, terutama dalam mengelola proyek konstruksi. Diharapkan, meskipun dianggap kerdil, namun kontribusinya dalam pengembangan jasa konstruksi yang kokoh akan signifikan, sebagaimana bantuan kurcaci yang baik hati.

Untuk Mengetahui Informasi secara umum mengenai GNOME PM, dapat meng-klik tombol About  Gnome PM yang ada di pojok kanan atas menu utama, setelah penginstalasian aplikasi Gnome PM.

Gambar 1. Informasi mengenai GNOME PM

 Cara Menggunakan Aplikasi Gnome PM

A. Instalasi

Aplikasi program Gnome PM ini sebenarnya merupakan suatu bentuk pengembangan aplikasi yang sudah ada pada Microsoft Excel, sehingga dalam melakukan proses instalasi, anda tidak perlu melakukan proses instalasi seperti pada aplikasi program lainnya, anda cukup meng-klik icon excel yang bertuliskan ‘Gnome PM for project’.

Apabila pada jendela windows muncul warning seperti pada Gambar 2, maka tutup jendela warning tersebut dan ubah security level untuk macro menjadi medium dengan cara klik Tools à Macro à Security… kemudian pilih security level Medium lalu klik OK. Kemudian tutup aplikasi dan buka kembali aplikasi.

Gambar 2. Jendela Warning

Apabila security level sudah pada posisi medium, lalu akan muncul jendela windows bertuliskan ‘Security Warning’ [Gambar 3], klik Enable Macros untuk memulai Gnome PM. Sebelum masuk pada tampilan menu utama Gnome PM, harus memasukkan password terlebih dahulu. Password ada dalam file folder aplikasi Gnome PM.

Gambar 3. Security Warning untuk memulai Gnome PM

B. Menu Utama

Gambar 4. Menu utama Gnome PM

Terdapat 3 (tiga) hal penting dalam menggunakan aplikasi Gnome PM ini, diantaranya ‘Tahap Pengelolaan Proyek’, ‘Worksheet’ dan ’Window’.

Pada ‘Tahap Pengelolaan Proyek’, terdiri dari 3 sub bagian, yaitu :

1.   Perencanaan Proyek

Merupakan tahap perencanaan pada proyek konstruksi yang akan dilaksanakan. Pada bagian ini terdiri dari 3 tahap utama, yaitu:

  1. ‘Input Data’ berfungsi untuk melakukan pemasukkan data-data perencanaan yang diperlukan dalam proyek konstruksi, seperti item pekerjaan, volume pekerjaan, biaya, dll.
  2. ‘Edit Data’ berfungsi untuk merubah data perencanaan yang telah dimasukkan sebelumnya, ketika terjadi kesalahan penulisan.
  3. ‘Barchart & Kurva S Rencana’ berfungsi untuk melihat hasil dari data perencanaan yang telah dimasukkan sebelumnya dalam bentuk Barchart dan Kurva S Rencana.

2.   Pengendalian Proyek

Merupakan tahap pengendalian, berupa pemutakhiran data kemajuan proyek. Pada bagian ini terdiri dari 2 tahap utama, yaitu:

  1. ‘Input Data’ berfungsi untuk melakukan pemasukkan data-data pengendalian ketika proyek sedang berjalan, berupa volume aktual.
  2. ‘Barchart & Kurva S Aktual’ berfungsi untuk melihat hasil dari data aktual yang telah dimasukkan sebelumnya dalam bentuk Barchart dan Kurva S Aktual.

3.   Laporan

Merupakan tahap terakhir dalam pengelolaan proyek konstruksi dimana semua hasil dari perencanaan proyek dan pengendalian proyek disajikan dalam bentuk laporan berupa tabel.

3 (tiga) tahap diatas akan dibahas lebih lanjut pada langkah berikutnya.

Pada bagian ‘Worksheet’ terdapat beberapa event yang merupakan proses dalam melakukan perubahan ketika menjalankan Gnome PM secara manual. Terdapat 2 (dua) event pada bagian ‘worksheet’, yaitu:

  1.  ‘Protect’ berfungsi untuk memproteksi semua worksheet yang ada.
  2. ‘Unprotect’ berfungsi untuk menghilangkan proteksi pada semua worksheet.

Sedangkan pada bagian ‘Window’ hanya terdapat satu event yang merupakan proses dalam melakukan perubahan tampilan dari jendela windows, yaitu ‘Full Screen’ yang berfungsi mengubah tampilan window menjadi full screen.

C. Langkah – langkah dan Contoh Dalam Melakukan Pengelolaan Proyek Konstruksi

A.   Perencanaan Proyek

Langkah awal dalam melakukan suatu pengelolaan proyek adalah melakukan perencanaan proyek. Dalam Gnome PM, segala hal yang berkaitan dengan perencanaan proyek, dikerjakan dengan urutan pertama pada bagian ‘Tahap Pengelolaan Proyek’ pada menu utama (sheet Menu Utama) [gambar 4].

Untuk melakukan perencanaan proyek langkah – langkahnya adalah sebagai berikut (disertai dengan contoh):

1. Klik nomor pertama pada frame ‘Tahap Pengelolaan Proyek’, yaitu Perencanaan.

Masukkan terlebih dahulu input data proyek dengan cara meng-klik tombol Input Data pada frame‘1. Perencanaan’sehingga muncul frame ‘Waktu Pelaksanaan Proyek’ (gambar 5).

Pada frame ‘Waktu Pelaksanaan Proyek’ terdapat beberapa data isian proyek yang harus diisi, yaitu:  ‘Durasi Total’, dan ‘Awal Pelaksanaan’. ‘Durasi Total’ merupakan lamanya waktu pelaksanaan proyek, sedangkan ‘Awal Pelaksanaan’ merupakan waktu ketika proyek tersebut akan dimulai.

Apabila data isian pada frame ‘Waktu Pelaksanaan Proyek’ telah diisi sebelumnya, maka ketika meng-klik Input Data pada frame‘1. Perencanaan’, maka akan muncul data isian pada frame ‘Waktu Pelaksanaan Proyek’ seperti pada Gambar 6. Klik Lanjut  jika tidak ada perubahan pada data isian, dan klik Ganti jika ingin mengganti data isian pada frame ’Waktu Pelaksanaan Proyek’.

Gambar 5. data isian pada frame waktu pelaksanaan proyek sebelum diisi
Gambar 6. data isian pada frame waktu pelaksanaan proyek setelah diisi

2. Selanjutnya isi Durasi Total dengan mengetikkan angka pada text box, misalnya kita isi ‘Durasi Total’ adalah 90 hari, maka ketik angka 90 pada text box. Pada data isian ‘Awal Pelaksanaan’ isi 1 Juni 2007, dengan memilih salah satu pilihan pada bagian ‘tanggal’ (yaitu 1), ‘bulan’ (yaitu Jun) dan ‘tahun’ (yaitu 2007), lihat seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. contoh pengisian form waktu pelaksanaan proyek

Setelah data isian telah lengkap, kemudian klik tombol OK untuk menyimpan data isian yang telah dimasukkan.

3. Selanjutnya secara otomatis akan masuk pada worksheet ‘Input’ dan muncul form ’Input Data Perencanaan’ [Gambar 8].

Klik tombol Tambah Item Pekerjaan, kemudian akan muncul form ‘Tambah Item Pekerjaan’ [gambar 9] yang terdiri dari ‘Jenis Pekerjaan’ dan ‘Sub Pekerjaan’. Pilih jenis Pekerjaan persiapan pada ‘Jenis Pekerjaan’ dengan sub pekerjaan pembersihan lokasi pada ‘Sub Pekerjaan’, dan pilih/check list Jenis atau Sub Pekejaan di AWAL PEKERJAAN pada frame ‘Ketergantungan Pekerjaan’. Lalu klik tombol OK.

Untuk mengecilkan jendela pada form ‘Input Data Perencanaan’ maupun pada form ’Tambah Item Pekerjaan’ dapat meng-klik tulisan Minimize. Dan untuk mengembalikannya pada ukuran semula klik tulisan Restore.

Gambar 8. form Input Data Perencanaan
Gambar 9. form Tambah Item Pekerjaan

Dengan cara yang sama lakukan langkah pada no 3, untuk jenis pekerjaan dan sub pekerjaan yang lainnya.

  • Pilih jenis Pekerjaan  persiapan, sub pekerjaan membuat gudang yang ditempatkan setelah sub pekerjaan pembersihan lokasi
  • Pilih jenis Pekerjaan persiapan, sub pekerjaan pembuatan bouwplank dan pengukuran yang ditempatkan setelah sub pekerjaan membuat gudang
  • Pilih jenis Pekerjaan pondasi, sub pekerjaan menggali tanah yang ditempatkan setelah Pekerjaan persiapan
  • Pilih Pekerjaan pondasi, sub pekerjaan membuat lantai kerja yang ditempatkan setelah sub pekerjaan menggali tanah
  • Pilih Pekerjaan pondasi, sub pekerjaan cor pondasi yang ditempatkan setelah sub pekerjaan membuat lantai kerja
  • Pilih Pekerjaan beton, sub pekerjaan cor kolom yang ditempatkan setelah Pekerjaan pondasi
  • Pilih Pekerjaan beton, sub pekerjaan cor balok yang ditempatkan setelah sub pekerjaan cor kolom
  • Pilih Pekerjaan beton, sub pekerjaan cor tangga yang ditempatkan setelah sub pekerjaan cor balok

Catatan :   Jenis Pekerjaan maupun Sub Pekerjaan dapat diisi sesuai keinginan dengan mengetikkannya pada combobox (apabila tidak ada dalam list combobox).

Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, kemudian klik tombol Cancel untuk kembali pada form ’Input Data Perencanaan’.

4. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan form durasi dengan mengklik ’Aktifkan’ pada box check list durasi yang ada pada sebelah kiri form ’Input Data Perencanaan’.

Pilih ’Pekerjaan persiapan’, sub pekerjaan ’pembersihan lokasi’ pada list box dengan durasi 10 hariuntuk form isian predecessor, type hubungan dan lag time dibiarkan kosong, karena merupakan kegiatan diawal proyek.

’Predecessor’ merupakan kaitan pekerjaan sekarang dengan pekerjaan sebelumnya, ’Type Hubungan’ terdiri dari 2 type, yaitu FS (Finish to Start) dan SS (Start to Start). FS merupakan hubungan pekerjaan satu dengan yang lainnya dihitung mulai dari finish pekerjaan sebelumnya sampai pada awal pekerjaan selanjutnya, sedangkan SS merupakan hubungan pekerjaan satu dengan yang lainnya dihitung mulai dari start pekerjaan sebelumnya sampai pada awal pekerjaan selanjutnya.

Langkah selanjutnya mengisi data lainnya untuk kegiatan selanjutnya.

  • Pilih jenis Pekerjaan persiapan, sub pekerjaan membuat gudang dengan durasi 6 hari, predecessor pembersihan lokasi, Type hubungan SS, Lag time 4 hari
  • Pilih jenis Pekerjaan persiapan, sub pekerjaan pembuatan bouwplank dan pengukuran dengan durasi 5 hari, predecessor membuat gudang, Type hubungan SS, lag time 6 hari
  • Pilih jenis pekerjaan Pondasi, sub pekerjaan menggali tanah, dengan durasi 3 hari, predecessor pembersihan lokasi,Type hubungan FS, lag time 0 hari
  • Pilih jenis pekerjaan Pondasi, sub pekerjaan membuat lantai kerja, dengan durasi 4 hari, predecessor menggali tanah,Type hubungan FS, lag time 0 hari
  • Pilih jenis pekerjaan Pondasi, sub pekerjaan cor pondasi, dengan durasi 3 hari, predecessor membuat lantai kerja, Type hubungan FS, lag time 0 hari
  • Pilih jenis Pekerjaan Beton, sub pekerjaan Cor kolom,dengan durasi 7 hari, predecessor cor pondasi, Type hubungan FS, lag time 7 hari.
  • Pilih jenis Pekerjaan Beton, Sub Pekerjaan Cor Balok, dengan durasi 7 hari, predecessor Cor Kolom,Type hubungan FS, lag time 0 hari

Pilih jenis Pekerjaan Beton, Sub Pekerjaan Cor Tangga, dengan durasi 3 hari, predecessor Cor Balok,Type hubungan FS, lag time 0 hari

Gambar 10. Contoh pengisian Durasi pada form Input Data Perencanaan

5. Langkah selanjutnya adalah memasukkan harga satuan pekerjaan dengan mengkilik tombol Input Harga Satuan di pojok kanan form ’Input Data Perencanaan’sehingga akan muncul form ’Edit Harga Satuan’.

Langkah ini merupakan langkah untuk memasukkan harga satuan dari masing-masing pekerjaan. Pilih pekerjaan dan sub pekerjaan yang ingin ditentukan besarnya harga satuan, kemudian masukkan harga satuan tiap pekerjaan pada form isian harga satuan di paling bawah, kemudian klik OK, ulangi langkah ini untuk pekerjaan yang lainnya [Gambar11]. Setelah selesai melakukan input untuk semua pekerjaan dan sub pekerjaan klik Close.

Gambar 11. Contoh pengisian form Edit Harga Satuan

6. Masukkan volume pekerjaan rencana untuk masing – masing pekerjaan dan sub pekerjaan, dengan cara mengklik ‘Aktifkan’ pada kotak check box pada form ‘Volume Pekerjaan’ di sebelah kanan form input data perencanaan. Kemudian pilih pekerjaan dan sub pekerjaan yang akan diisi volumenya. Kemudian masukkan volume rencana untuk pekerjaan dan sub pekerjaan yang diinginkan. Setelah itu pilih satuan pekerjaan dengan memilihnya melalui combobox  yang disediakan di samping volume pekerjaan, seperti terlihat pada Gambar 12. Setelah memasukkan seluruh volume pekerjaan rencana, untuk mengakhiri tekan tombol close dibagian bawah form.

Gambar 12. Contoh pengisian Volume Pekerjaan pada form Input Data Perencanaan

7. Langkah selanjutnya adalah menampilkan kurva S dan Bar Chart rencana. Klik tombol Kembali Ke Menu pada pojok atas worksheet ‘input’. Kemudian pada ‘menu utama’ klik tombol Barchart & Kurva S Rencana, maka secara otomatis akan masuk ke dalam worksheet ‘Barchart & kurva S rencana’. Sehingga tampilannya akan seperti pada Gambar 13. untuk mempermudah melihat kurva S dan Barchart secara keseluruhan dapat dilakukan dengan mengklik tombol Tampilkan Scroll Bar pada bagian atas (yang berwarna kuning), sehingga kita dapat melihat kurva S dan bar chart secara keseluruhan.

Gambar 13. Tampilan Barchart & Kurva S Rencana

8. Untuk kembali pada menu utama klik tombol Kembali ke Menu pada pojok kiri atas worksheet yang aktif. Pada halaman menu utama dapat juga melihat Barchart & Kurva S Rencana dengan meng-klik Lihat Barchart & Kurva S Rencana.

B. Pengendalian Proyek

Langkah selanjutnya setelah perencanaan adalah pengendalian proyek. Dalam Gnome PM, segala hal yang berkaitan dengan pengendalian proyek maupun pemutakhiran data kemajuan proyek, dikerjakan pada point kedua di bagian ‘Pengelolaan Proyek Konstruksi’ pada menu utama (sheet MenuUtama) [gambar 3].

Untuk melakukan pengendalian proyek, langkah – langkahnya adalah sebagai berikut (disertai dengan contoh) :

1. Klik tombol Masukkan Data Pengendalian Proyek pada menu utama (sheet MenuUtama),maka secara otomatis akan muncul form input data pengendalian, yang merupakan form dari data-data aktual di lapangan yang akan diisi tiap minggunya (per minggu)

Gambar 14. form Input Data Pengendalian

2. Masukkan data pengendalian proyek pada minggu ke 1, 2, 3 dan seterusnya, dimulai dari 1 di minggu awal pelaksanaan proyek, pada text box yang aktif yang ada pada form ’Input Data Pengendalian’.

3. Setelah memasukkan minggu yang diinginkan, lalu klik Go!!, maka secara otomatis form isian ’Input Data Pengendalian’ secara keseluruhan akan aktif dan akan masuk pada worksheet Barchart dan Kurva S aktual.

4. Masukkan tanggal pencatatan data terakhir proyek pada form isian di bawahnya, dengan memilih pilihan pada bagian ’Tgl’ dan ’Bln’ dan mengetikkan tahun pada bagian ’Thn’. Secara otomatis akan muncul tanggal pelaporan yang harus dilaporkan pada owner pada minggu tersebut.

5. Pilih jenis pekerjaan dan sub pekerjaan yang akan dihitung progressnya

6. Ketik Volume Aktual di lapangan pada saat pencatatan tersebut.

7. Masukkan tanggal mulai pekerjaan sesuai dengan kenyataan di lapangan

8. Jika memang pekerjaan telah selesai ( volume aktual = volume rencana), tentukan tanggal selesai untuk pekerjaan dan sub pekerjaan tersebut.

9. Setelah data – data pengendalian untuk tiap item pekerjaan dan sub pekerjaan mulai dari minggu pelaporan sampai dengan tanggal selesai telah diisi dengan lengkap semuanya, kemudian klik OK.

10. Untuk melihat Bar chart dan Kurva S Aktual, aktifkan Scroll bar dengan cara mengklik tombol Tampilkan Scroll Bar yang ada di atas worksheet, kemudian geser scroll bar dalam arah horizontal ke arah kanan, maka kita akan dapat melihat Bar Chart dan Kurva S aktual.

11. Untuk kembali pada menu utama klik tombol Kembali ke Menu pada pojok kiri atas worksheet yang aktif. Pada halaman menu utama dapat juga melihat Barchart & Kurva S Aktual dengan meng-klik Lihat Barchart & Kurva S Aktual.

Gambar 15. Contoh pengisian form Input Data Pengendalian
Gambar 16. Tampilan Kurva S aktual
C. Laporan

Langkah terakhir dalam pengelolaan proyek konstruksi pada aplikasi Gnome PM ini adalah tahap pelaporan. Setelah tahap perencanaan dan pengendalian proyek telah dilakukan secara keseluruhan, maka bagian terpenting selanjutnya adalah menyajikan keseluruhannya dalam bentuk laporan berupa tabel. Dalam Gnome PM, segala hal yang berkaitan dengan pelaporan, dikerjakan pada point ketiga di bagian ‘Pengelolaan Proyek Konstruksi’ pada menu utama (sheet MenuUtama) [gambar 3].

Langkah – langkah untuk melihat laporan kemajuan pekerjaan :

1. Pada worksheet MenuUtama klik tombol Lihat Laporan, maka secara otomatis akan tampil form ’Lihat Laporan’ (gambar 17).

Gambar 17. form Lihat Laporan

2. Masukkan minggu pelaporan yang kita inginkan (minggu 1, 2, 3 ..), dimulai dari munggu ke 1 pada minggu awal pelaksanaan proyek.

3. Klik OK, maka secara otomatis form ’Lihat Laporan’ akan masuk ke worksheet laporan kemajuan pekerjaan minggu yang diinginkan (misal Lap1)

Gambar 18. Contoh pengisian laporan pada form Lihat Laporan

4. Klik tombol Close untuk menutup form

5. Untuk mencetak laporan dan mengatur format print, klik tombol print pada bagian atas worksheet (yang berwarna ungu)

sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/software-teknik-sipil-2/aplikasi-gnome-pm-untuk-pengelolaan-proyek-konstruksi